Cerita hujan dipersimpangan jalan
Ceritanya hujan. Kita lebih mengenal dampak buruknya dan lupa dampak berkahnya. Tukang es mengeluh siapa yang mau beli, orangpun malas untuk keluar. Apalagi berkunjung untuk sekedar minum jus dingin racikan buah gula dan air galon tiga ribuan.
Di sebelahnya Tukang baso yang siap sajikan ramuan ala tiongkok dengan mie kuning dihidangan panas-panas dengan sambel saus kecap cuka dan sayuran alakadarnya. Hanya jadi bayangan semu penghuni rumah yang enggan keluar karena hujan.
Sementara tukang ayam yang digoreng dengan tepung melamun melihat pemandangan jatuhnya air ke badan jalan, dan sesekali terhempas ketepian gerobak, karena roda sepeda motor dan mobil yang melaju cepat memercikan air dalam genangan.
Ada pula para pemuda kampung penunggu cucian motor yang dari pagi tadi belum ada yang datang mencuci. Hanya duduk main catur ditemani segelas kopi yang sudah dingin, bercanda guarau tertawa dan sesekalu menggoda gadis kampunh yang lewat basah kuyup tembus pandang tali kutang segitiga daleman.
Disudut sana tepatnya pas pertigaan jalan. Disamping kiri ada seorang lelaki penjual jasa menjahit. sedang duduk termenung dibangku plastik yang mirip bangku vokalis akustik. Lelaki itu memegang sebuah ponsel dan memotret 2 anak sekolah yang lewat memakai peci dari kantong kresek untuk melindungi kepala dari titik titik hujan yang semakin deras.
Banyak kisah bila hujan sudah turun. Salah satunya berkah yang masih misteri, dibalik turunya gemerincik air dilangit.
إرسال تعليق