Apabila ia mengunjungi sahabat-sahabatnya iapun duduk dimana saja ada tempat kosong. Ia bergurau dengan sahabat-sahabatnya itu, bergaul dengan mereka, diajaknya mereke bercakap cakap, anak -anak merekapun diajaknya bermain-main dan di dudukannya mereka di pangkuannya. Dipenuhinya undangan dari orang merdeka atau dari si budak dan si miskin. Dikunjunginya orang yang sedang sakit. Yang jauh tinggal di sana di ujung kota. Orang yang datang meminta maaf di maafkannya dan ia yang memulai salam kepada orang yang dijumpainya. Ia yang lebih dulu mengulurkan tangan, menjabat tangan sahabat sahabatnya. Apabila ada orang yang menunggu ia sedang shalat. Dipercepatnya shalatnya. Dan ditanya apa keperluannya. Setelah itu ia kembali lagi meneruskan ibadahnya. Baik hati ia kepada setiap orang dan selalu senyum. Dalam rumah tangga ia ikut memikul beban keluarga. Ia sendiri yang mencuci pakaian, manambalnya dan memerah susu kambing. Ia juga yang menjahit terompahnya, menolong dan mengurus unta. Ia duduk makan bersama dengan pembantu rumahnya. Ia juga mengurus keperluan orang yang lemah. Yang menderita dari orang muskin. Apabila ia melihat seorang yang sedang dalam kekurangan ia dan kelurganya mengalah. Sekalipun mereka sendiri juga dalam kekurangan, ta ada yang di simpannya untuk besok. Sehingga tatkala ia wapat baju besinya sedang tergadai di tangan seorang yahudi karena untuk keperluan belanja keluarganya. Sangat rendah hati ia. Selalu memenuhi janji. Tatkala ada sebuah delegasi dari pihak najasi datang. Dia sendiri yang melayani mereka sehingga sahabat sahabatnya menegurnya. "Sudah cukup ada yang lain" kata sahabat sahabatnya " mereka sangat menghormati sahabat sahabat kita" jawabnya. " saya ingin membalas sendiri kebaikan mereka "
Begitu setianya dia, sehingga bila ada orang yang menyebut nama khadijah, selalu menimbulakan kenangan yang indah baginya. Di sinilah aisah berkata " saya tidak pernah iri hati terhadap seorang perempuan seperti terhadap khadijah bilamana saya mendengar ia mengenangnya dan menyebut namanya" ketika ada seorang perempyan datang, ia menyambutnya begitu gembira dan di tanya nya baik baik. Bila perempuan itu sudah pergi. Ia berkata. " ketika masih ada khadijah ia suka mengunjungi kami. Bahwa mengingat hubungan baik masa lampau termasuk iman"
Begitu halusnya perasaannya, begitu lembut hatinya, ia membiarkan cucu cucunya bermain sambil menggodanya ketika ia sedang shalat. Bahkan ia shalat dengan umamah, cucunya dengan jainab putrinya, sambil di bawa diatas bahunya ; bila ia sujud di letakan, bila ia berdiri di bawanya lagi.
Dia menyayangi binatang pernah dia sendiri bangun membukakan pintu untuk seekor kucing yang sedang berlindung di tempat itu. Dia sendiri yang merawat seekor ayam jantan yang sedang sakit. Kudanya di elus elus dengan lengan bajunya. Bila di lihatnya Aisyah naik seekor unta, karena menemui kesukaran binatang itu di tarik tariknya ia pun menegurnya "hendaknya berlaku lemah lembut"
Kasih sayangnya itu meliputi segala hal, dan selalu memberi perlindungan kepada siapa saja yang memerlukannya.
Kutipan dari buku sejarah hidup Muhammad karangan haikal
Post a Comment