Sukanta tiap pagi kadang-kadang tapi, sebelum berangkat ke ladang selalu disediakan susu oleh istrinya, susunya di beli setandi warung jurig sebelah. tiba tiba setelah sampai di ladang pada hari itu jum’at dia muntah-muntah hingga Jum’atan di bawah pohon pisang sambil terlentang dan tidak kuat bangun, kalau saat itu tidak ada orang yang mencari rumput mungkin sukanta wasalam. untung di temukan dan langsung dibawa ke puskesmas. dan hasil pemeriksaan Dokter amatiran puskesmas bahwa sukanta keracunan susu sasetan yang kadaluarsa. yang katanya dilarang beredar oleh BPOM Nergri ini.
Susu tidak harus disebut susu, karena minum susu bagi kita hanyalah sebutan untuk memikirkan dampak kesehatan yang di cari setiap manusia untuk bertahan hidup. tapi tanpa susu pun sukanta tetap mencangkul ladang dan memeanen hasilnya. isu susu yang bukan susu hanya ada di negri ini, pengawasan yang kurang dari lembaga pengawas patut ditiru oleh orang orang yang merasa lawan politik untuk mencari kelemahannya. padahal mereka dibayar oleh uang negara tapi kerjanya hanya minum kopi plus susu. memang lucu negri ini dengan segala lawakannya. susu kental manis yang beredar di warung warung sempit perkampungan dan dikonsumsi oleh jutaan anak anak generasi negri ini harus diracun oleh susu yang bukan susu tadi, dan anehnya kenapa baru sekarang di beritahukan kalau itu bukan susu.
SKM, (Susu Kental Manis) dikelola oleh perusahaan besar dan berdiri sejak kakek kita dewasa. produksinya ribuan bahkan mungkin jutaan kilo perharinya. ijin yang mereka kantongi juga sudah, tapi kenapa masyarakat dibikin resah oleh lembaga independen yang dibayar oleh uang pajak dari rakyat pula. lantas apa yang meski kita curigai dari pemberitaan ini, sebagai penikmat kopi plus susu. atau seperti sukanta yang keracunan susu kadaluarsa hingga hampir meradang nyawa di bawah pohon pisang tak berbuah. Memang tahun politik masyarakat dibuat selalu bingung, dengan berbagai pengalihan isu nya. sementara Pilkada serentak sudah tinggal menghitung hasil diberbagai daerah. tinggal rencana besar di buat yakni pemilihan Presiden, pesta demokrasi lima tahunan yang menentukan keberlangsungan negri ini. dengan pemimpin lama atau ganti yang baru semua tergantung pesta besar di tahun depan. namun dampaknya sudah terasa dan sebagai masyarakat dibawah hanya bisa menyaksikan dengan keresahan sambil menyantap kopi pahit tapi tanpa SKM (Susu Kental Manis)
Kita harus ingat bahwa pemberitahuan bahwa susu tapi bukan susu menjelang perhelatan pergantian presiden dan pemilihan partai di negri ini bersamaan dengan naiknya harga-harga sayuran dan barang barang material, karena naiknya BBM. apalagi dolar yang kian melambung, menyebabkan naiknya barang-barang infor. sebagai orang awam. semuanya saling berhubungan. bisa jadi keputusan yang di ambil kalau susu bukan susu untuk menekan perekonomian supaya bisa stabil. atau mungkin supaya rakyat kecil teriakannya tidak kencang hingga terbuai oleh Susu yang bukan Susu, dan terlena hingga lupa kalau dolar naik, sayur kangkung melambung, tahu tempe tidak bisa ditawar lagi. gas LPG warna Ungu muda di tebar subsidi dicabut dan minuman motor bertambah harganya.
Post a Comment